MATARAMRADIO.COM – Pemerintah Daerah Kabupaten Lotim menyediakan lokasi khusus untuk karantina bagi orang dalam pengawasan (ODP) Covid-19, di samping masyarakat yang melakukan karantina secara mandiri. Rusunawa yang ada di Labuhan Lombok menjadi pilihan karena memiliki daya tampung yang cukup besar.
Sejak merebaknya Covid-19 di Lotim, 35 orang ditampung di Rusunawa yang ditanggung seluruh kebutuhannya oleh Pemda Lotim. Sementara yang melakukan karantina mandiri mendapat bantuan Rp. 200.000 selama masa karantina, 14 hari, atau sesuai dengan masa inkubasi Covid-19.
Sesuai masa inkubasi dan karantina itu pula 29 orang Santri Pondok Pesantren Darul Falah Amtsilati, Jepara, Jawa Tengah Kamis (16/04) dipulangkan. Sebelumnya pada Rabu (15/04) telah dilakukan rapid test ke-dua terhadap santri yang masuk sejak awal April ini, dengan hasil non reaktif.
Bupati Lombok Timur yang diwakili Kepala Dinas Pariwisata Lombok Timur Mugni SN, selain menyampaikan terimakasih atas kinerja semua pihak yang terlibat selama karantina, berharap agar para Santri menjadi Duta penyebarluasan informasi dan upaya pencegahan Covid-19. Para santri ini diminta tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat yang dipraktekkan dalam dua pekan terakhir di Rusunawa. Langkah tersebut merupakan ikhtiar yang tidak hanya bermanfaat saat pandemi Covid-19 ini tetapi juga menangkal penyakit lainnya. Kepada Dinas Kesehatan diharapkan agar pasca pemulangan ini kondisi kesehatan 29 orang santri tersebut dapat terus dipantau.
Sementara itu perwakilan para santri, Farid Fahmi yang berasal dari Kecamatan Montong Gading menyampaikan terimakasih atas perhatian dan pelayanan yang diberikan Pemerintah dan seluruh petugas yang terlibat selama ini. Ia mengaku awalnya kurang setuju menjalani karantina. Akan tetapi setelah dijalani ternyata tidak seperti yang ia bayangkan sebelumnya. Apalagi fasilitas yang tersedia di Rusunawa sangat lengkap, seperti tersedianya televisi dan internet. Demikian pula dengan asupan makanan yang disediakan dengan gizi seimbang. Ia juga berharap Pemerintah ke depan juga memberi perhatian atas pendidikan mereka.
Para Santri ini kembali ke rumah masing-masing diakomodir oleh pihak kecamatan masing-masing. 29 orang santri ini berasal dari kecamatan Wanasaba (6 orang), Aikmel (5 orang), Sakra Barat, Keruak, Jerowaru, Suralaga, Terara dan Sembalun (masing-masing 2 orang), serta Pringgabaya, Selong, Labuhan Haji, Masbagik, Pringgasela dan Montong Gading (masing-masing 1 orang). Saat ini masih terdapat 6 orang warga berstatus ODP di Rusunawa.(MRC-05)