59 Tahun Lalu, Mao Zedong Memantik Revolusi yang Mengubah Tiongkok Selamanya

16 Mei 1966, Mao Zedong memulai Revolusi Kebudayaan di Tiongkok—sebuah gerakan radikal yang mengubah sejarah dan menelan jutaan korban.

Bermula dari sebuah dokumen internal Partai Komunis Tiongkok yang dikenal sebagai “Pemberitahuan 16 Mei”, pemimpin besar Mao Zedong menyerukan pembersihan total terhadap apa yang disebutnya sebagai elemen-elemen borjuis yang menyusup ke dalam partai, pemerintahan, dan kebudayaan. Mao menuduh adanya upaya dari kaum elit untuk mengembalikan kapitalisme, dan menyerukan “revolusi dalam revolusi”.

BACA JUGA:  13 Juni dalam Sejarah: Pertemuan Dua Korea hingga Traktat Abadi Tertua Dunia

Pemberitahuan itu bukan sekadar peringatan. Itu adalah aba-aba untuk membubarkan Kelompok Lima Orang, termasuk tokoh-tokoh seperti Peng Zhen, dan membentuk Kelompok Revolusi Kebudayaan, yang terdiri dari loyalis-lotalis Mao—termasuk istri Mao sendiri, Jiang Qing.

Tak butuh waktu lama, kampanye ini berubah menjadi badai sosial besar. Sekolah-sekolah ditutup, ribuan siswa bergabung dalam kelompok “Pengawal Merah” yang militan, dan berbagai unsur budaya tradisional serta lembaga-lembaga akademis dihancurkan karena dianggap mewakili “Empat Lama”: pikiran lama, budaya lama, kebiasaan lama, dan adat lama.

BACA JUGA:  1922 : Arkeolog Inggris Howard Carter Buka Makam Raja Firaun yang Hampir Utuh di Mesir

Lebih dari 1,5 juta orang tewas, jutaan lainnya dipenjara, diasingkan, atau mengalami penyiksaan. Para intelektual, pejabat senior, bahkan warga biasa tak luput dari penghakiman massa. Kekacauan ini berlangsung selama satu dekade, baru mereda setelah kematian Mao pada 1976.

Hari ini, pemerintah Tiongkok secara resmi menyebut Revolusi Kebudayaan sebagai “kesalahan besar” dan memperingatkan agar sejarah kelam itu tidak terulang kembali. Namun, bekas luka psikologis, sosial, dan politik masih terasa hingga generasi kini.

BACA JUGA:  1954: Transplantasi Ginjal Manusia Pertama Sukses

Bagi dunia, 16 Mei 1966 adalah tanggal yang menandai betapa rapuhnya peradaban ketika kekuasaan tak punya kontrol. Dan bagi rakyat Tiongkok, hari ini menjadi momen reflektif: tentang masa lalu yang keras, dan pelajaran yang sangat mahal tentang bahaya fanatisme ideologis yang ekstrem.

Fakta Singkat Revolusi Kebudayaan

Tanggal dimulai: 16 Mei 1966

Penggagas: Mao Zedong

Durasi: ±10 tahun (1966–1976)

Korban jiwa: Diperkirakan lebih dari 1,5 juta tewas

Tujuan: Memberantas “unsur borjuis” dan mempertahankan ideologi komunisme radikal (editorMRC)