
MATARAMRADIO.COM – Hari ini, 16 Mei, tepat 59 tahun yang lalu, dunia menyaksikan awal dari salah satu gerakan sosial dan politik paling mengguncang dalam sejarah modern: Revolusi Kebudayaan di Tiongkok, yang resmi dimulai pada 16 Mei 1966.
Bermula dari sebuah dokumen internal Partai Komunis Tiongkok yang dikenal sebagai “Pemberitahuan 16 Mei”, pemimpin besar Mao Zedong menyerukan pembersihan total terhadap apa yang disebutnya sebagai elemen-elemen borjuis yang menyusup ke dalam partai, pemerintahan, dan kebudayaan. Mao menuduh adanya upaya dari kaum elit untuk mengembalikan kapitalisme, dan menyerukan “revolusi dalam revolusi”.
Pemberitahuan itu bukan sekadar peringatan. Itu adalah aba-aba untuk membubarkan Kelompok Lima Orang, termasuk tokoh-tokoh seperti Peng Zhen, dan membentuk Kelompok Revolusi Kebudayaan, yang terdiri dari loyalis-lotalis Mao—termasuk istri Mao sendiri, Jiang Qing.

Tak butuh waktu lama, kampanye ini berubah menjadi badai sosial besar. Sekolah-sekolah ditutup, ribuan siswa bergabung dalam kelompok “Pengawal Merah” yang militan, dan berbagai unsur budaya tradisional serta lembaga-lembaga akademis dihancurkan karena dianggap mewakili “Empat Lama”: pikiran lama, budaya lama, kebiasaan lama, dan adat lama.
Lebih dari 1,5 juta orang tewas, jutaan lainnya dipenjara, diasingkan, atau mengalami penyiksaan. Para intelektual, pejabat senior, bahkan warga biasa tak luput dari penghakiman massa. Kekacauan ini berlangsung selama satu dekade, baru mereda setelah kematian Mao pada 1976.
Hari ini, pemerintah Tiongkok secara resmi menyebut Revolusi Kebudayaan sebagai “kesalahan besar” dan memperingatkan agar sejarah kelam itu tidak terulang kembali. Namun, bekas luka psikologis, sosial, dan politik masih terasa hingga generasi kini.
Bagi dunia, 16 Mei 1966 adalah tanggal yang menandai betapa rapuhnya peradaban ketika kekuasaan tak punya kontrol. Dan bagi rakyat Tiongkok, hari ini menjadi momen reflektif: tentang masa lalu yang keras, dan pelajaran yang sangat mahal tentang bahaya fanatisme ideologis yang ekstrem.
Fakta Singkat Revolusi Kebudayaan
Tanggal dimulai: 16 Mei 1966
Penggagas: Mao Zedong
Durasi: ±10 tahun (1966–1976)
Korban jiwa: Diperkirakan lebih dari 1,5 juta tewas
Tujuan: Memberantas “unsur borjuis” dan mempertahankan ideologi komunisme radikal (editorMRC)










































































































































