MATARAMRADIO.COM, Mataram – Kepala perwakilan BKKBN NTB, Lalu Makripuddin menyatakan banyak masyarakat NTB belum sadar akan kekayaan alam sekitar yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi stunting.
Dengan program Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting) yang diluncurkan BKKBN perwakilan NTB bekerjasama dengan para chef (juru masak hotel), akan dapat meminimalisir pengeluaran keuangan masyarakat untuk mendapatkan makanan sehat.
“Menunya, memanfaatkan apa yang ada di sekitar rumah,” katanya kepada wartawan, Rabu (20/3/24)
.
Jika masyarakat ada di sekitar pantai, kata Makripuddin maka para chef akan membuat resep atau mengolah hasil laut untuk menu makanan sehat.
“Dibuatkan menunya dan diajarkan kepada masyarakat bagaimana mengolah menu ikan, udang atau lainnya menjadi makanan sehat,” jelasnya
Begitupun, kata Makripuddin jika masyarakat berada di daerah bukit atau pegunungan, maka menu yang diolah para chef adalah hasil kebun.
“Program Dashat tidak merepotkan masyarakat tapi memudahkan masyarakat untuk mendapatkan makanan sehat,” jelasnya.
Dalam prakteknya, jelas Makripuddin program Dashat turut menurunkan kasus stunting di provinsi NTB hingga 8,1 persen.
“Dari rilis Survey Kesehatan Indonesia (SKI) kasus stunting di NTB pada 2022 sebanyak 32,7
menjadi 24,6 pada 2023,” katanya
Pastinya , kata Makripuddin dengan adanya penurunan kasus stunting, pihak BKKBN NTB bersama pemerintah provinsi NTB dan para stakeholder akan terus meningkatkan upaya yang sudah dilakukan dengan penambahan program atau apapun yang dapat menurunkan kasus stunting. (MRC03)