MATARAMRADIO.COM, Mataram – Untuk memperkuat pelajaran muatan lokal (mulok) harus didukung oleh kemampuan guru yang sepadan. Sayangnya, tidak semua guru memiliki kriteria yang memadai dalam mengajar adat dan budaya termasuk pembelajaran Bahasa Sasak.
“Ini harus segera dibenahi,” kata Ketua Majelis Adat Sasak (MAS), Lalu Sajim Sastrawan usai Karye Agung Peringatan Piagam Gumi Sasak, kemarin.
Menurut Sajim, kemampuan guru dalam memahami adat dan budaya serta bahasa Sasak akan berpengaruh terhadap pembelajaran kepada para siswa.
Pasalnya, kata Sajim dalam bahasa Sasak ada beberapa kosa kata yang bisa digunakan untuk satu kata.
Karena itu, Sajim bertekad segera berkoordinasi dengan pihak terkait agar ada kamus bahasa Sasak sebagai salah satu penunjang pembelajaran muatan lokal.
“Saya segera berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan para penglingsir untuk membuat Kamus Bahasa Sasak,” katanya.
Disisi lain, Sajim juga meminta masyarakat Sasak berpegang pada nilai-nilai luhur seiring semakin majunya pembangunan di NTB.
“Nilai-nilai luhur bisa menjadi benteng menghadapi perubahan akibat kemajuan pembangunan,” katanya. (MRC03).