MATARAMRADIO.COM – Kepala Seksi (Kasie) Pengkajian dan Perawatan Museum NTB, Aulia Rahman Adiputra menyatakan museum desa merupakan ujung tombak dalam penyelamatan artefak dan benda-benda peninggalan lainnya yang ada di desa
“Hal itu dimungkinkan karena para pengurus museum desa langsung berinteraksi dengan masyarakat dan mereka tahu apa yang ada di masyarakat,” katanya, Kamis 28 November 2025.
Karena itu, kata Aulia Museum NTB mendorong berdirinya museum di setiap desa. Apalagi, ada target dari Menteri Kebudayaan, Fadli Zon untuk membangun 1000 museum.

“Di NTB baru ada 5 museum yakni Museum NTB, Museum Sumbawa, Museum Baturanga, Museum Mbojo, Bima dan Museum Saparaja Bima.
Agar museum desa terus berkembang, kata Aulia Museum NTB akan terus memberikan pendampingan hingga museum desa mampu di biaya oleh desa dan menjadi destinasi wisata
“Kan tidak mungkin bicara wisata hanya soal kuline Tentu, ada juga wisatawan yang ingin tahu sejarah selain bisa untuk pembelajaran siswa,” katanya.
Guna mendukung berdirinya museum desa, jelas Aulia sejak dua tahun lalu Museum NTB sudah merangsang para kolektor dan pencinta benda purbakala dengan adanya lomba museum desa yang dirangkai saat perayaan Perang Topat
Dan, untuk tahun 2025, kata Aulia format lomba museum desa berubah yakni penilaian dikakukan oleh ewan juri dengan mendatangi langsung lokasi museum desa.
Ada empat kriteria yang dinilai dalam lomba museum desa yakni struktur kepengurusan museum desa,, SDM yang mengelola museum desa, story telling dari benda yang dipamerkan dan penataan museum desa dengan memperhatikan etika dan estetika.
‘Penilaian lomba sudah dimulai sejak tanggal 25 November 2025,” katanya ***




































































































































