MATARAMRADIO COM – Kepala Dinas Perdagangan NTB, Jamaludin Malady melontarkan ide brilian demi mendongkrak jumlah penonton MotoGP 2025 di Sirkuit Mandalika Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat..
Strategi itu adalah memaksimalkan peran setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menggelar MICE atau rapat kerja berskala nasional yang melibatkan utusan kabupaten/kota seluruh Indonesia.
“Semua OPD membuat usulan rapat kerja nasional (Rakernas) atau MICE ke kementerian masing-masing, yang pelaksanaannya mendekati jadwal MotoGP,” ungkap Jamaludin.


Jika satu OPD berhasil menggelar MICE atau Rakernas, maka seluruh peserta yang merupakan utusan kabupaten/kota se Indonesia akan datang ke Lombok.
Artinya satu OPD sudah bisa mendatangkan 1000 orang tamu yang pastinya akan tergiur menonton MotoGP. Apalagi bila lebih 10 OPD yang berhasil menggelar Rakernas menjelang MotoGP.
.
“Jadwal Rakernas dibuat dua hari sebelum atau setelah jadwal MotoGP, jadi peserta Rakernas atau MICE akan datang lebih awal atau bertahan lebih lama di Lombok untuk menonton MotoGP,” ucap Jamaludin.
Strategis ini,Kata Jamaludin sudah dirintis saat dirinya menjadi Kadis Pariwisata NTB.
Pada awal Oktober 2025, jelas Jamaluddin Dinas Pariwisata merancang Rakernas Destinasi, dengan harapan ribuan peserta Rakernas Destinasi bisa menonton MotoGP.
“Rakernas Destinasi sudah Dinas Pariwisata rancang sejak tahun lalu. Semoga bisa dilakukan OPD lain untuk mendukung MotoGP. Masih ada waktu untuk melobi ke Kementerian,” kata Jamaludin.
Dinas Perdagangan NTB sendiri, jelas Jamaluddin sudah mengusulkan ke Kementerian Perdagangan untuk bisa dilakukan Rakernas Perdagangan Antar Wilayah (PAW) di Lombok dalam waktu yang berdekatan dengan jadwal MotoGP.
“Kami sudah bersurat ke Kementerian supaya ada rapat kerja atau Rakernas terkait PAW,” ungkap Jamaludin.
Tema ini sejalan dengan isu yang kerap dibahas setiap minggu dalam rapat zoom dengan Kementerian Perdagangan tentang inflasi.
“Kami merasa perlu adanya Rakernas untuk membahas MOU PAW antar daerah demi mencegah timbulnya inflasi,” ujar Jamaludin.****











