Citra Rinjani di Masa Depan

MATARAMRADIO.COM — Gunung RinjanI, obyek wisata yang menjanjikan ketenangan dan kesenangan harus terus melakukan pembenahan di berbagai sisi agar destinasi dunia ini mampu memberikan kenyamanan bagi para wisatawan.


Seperti diungkapkan Kepala Balai TNGR, Yarman bahwa pihaknya telah melakukan evaluasi menyeluruh dan akan memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan termasuk pengelola jalur pendakian, guide, porter, dan pelaku usaha wisata.


“Ke depan, kita tidak hanya memperketat pengawasan, tapi juga memperbaiki komunikasi dan manajemen jalur. Rinjani adalah kawasan konservasi, tapi juga destinasi global yang harus dikelola secara bijak,” katanya saat Bincang Kamisan di Command Center Kantor Gubernur NTB, Kamis 3 Juki 2025.

BACA JUGA:  Pemprov NTB Siapkan 100 Beasiswa


Sedang Kepala Dinas Pariwisata, Ahmad Nur Aulia menekankan pengelolaan destinasi wisata Rinjani harus ditingkatkan secara komprehensif pasca kejadian yang melibatkan keselamatan dan kenyamanan wisatawan.


“Kita ingin bangun citra Rinjani bukan hanya indah dan eksotis, tapi juga profesional dan aman. Kita akan fokus pada standardisasi layanan, penguatan SDM, dan mitigasi bencana berbasis komunitas,” katanya.

BACA JUGA:  Waspadai, Pembelian Komik Secara Berlebih


Sementara Direktur Poltekpar Mataram Dr. Ali Muhtasom menyoroti perlunya peningkatan kapasitas SDM pariwisata, terutama bagi para pemandu, porter, dan pengelola desa wisata penyangga dalam bentuk FGD.


“Semua harus ada standarisasi, sertifikasi untuk menjadi destinasi kelas dunia. Kami siap dukung mungkin kedepan buat FGD,” katanya.


Sementara pengamat pariwisata, Fahrurrozi Gafar mengusulkan pentingnya narasi baru dalam promosi Rinjani yang tidak hanya menjual keindahan alam, tetapi juga cerita tanggung jawab lingkungan, keselamatan, dan kearifan lokal.

BACA JUGA:  Panen Rupiah dari Tumpukan Sampah


“Pariwisata NTB tidak boleh asal ramai, tapi harus bermartabat. Ini saatnya kita siapkan roadmap baru menuju destinasi global yang tangguh dan beradab,” kata Ozi Gaffar. ***