KPMDI Bekali Santriwati dengan Ilmu Cegah Kekerasan Seksual dan Keterampilan Usaha!

Azimah Subagijo menjadi narasumber pada pembekalan santriwati yang digagas KPDMI, Minggu (25/5).

Kegiatan tersebut bertujuan membekali santriwati dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi tantangan zaman, termasuk dalam melindungi diri dari kekerasan seksual dan membangun kemandirian ekonomi.

Ketua Umum PP KPMDI, Dr. Marlinda Irwanti Poernomo, M.Si., menyatakan kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian KPMDI terhadap keselamatan dan masa depan perempuan muslimah. “Kami berharap program ini menjadi model yang dapat direplikasi di berbagai pondok pesantren di Indonesia,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima MATARAMRADIO.

BACA JUGA:  Dibayar Juli: Gaji ke-13 ASN, TNI, Polri dan Pensiunan

Sebanyak 80 santriwati tingkat SMP dan SMA mengikuti kegiatan tersebut. Mereka mendapat materi dari sejumlah narasumber, antara lain Azimah Subagijo yang mengangkat isu kekerasan seksual. “Santriwati harus berani bicara. Iman dan ilmu adalah bekal penting untuk melawan kekerasan. Jangan biarkan ketakutan membungkam kebenaran,” tegasnya.

Sementara itu, Fifi Luthfiah membimbing peserta mengenai etika dan estetika busana muslimah. “Busana yang santun mencerminkan ketaatan dan identitas muslimah sejati,” jelasnya. Adapun pelatihan keterampilan diisi oleh Siti Ubaidah yang memberikan praktik membuat abon sebagai upaya menanamkan semangat wirausaha. “Kemandirian bisa dimulai sejak dini, bahkan dari dapur pesantren,” katanya.

BACA JUGA:  KPK ingatkan Para Gubernur untuk Waspada pada 7 Area Rawan Korupsi

Pada ksempatan tersebut, PP KPMDI juga memberikan penghargaan kepada pihak pesantren yang diwakili oleh Ujang Saepudin, ST, S.PdI, sekretaris Pondok Pesantren Minhajurrasyidin. Ujang mengucapkan terimakasih atas Kerjasama PP KPMDI dengan Pondok Pesantren Minhajurrasyidin atas terselenggaranya kegiatan peningkatan kapasitas untuk para santriwati ini.

“Kami selaku perwakilan Pondok Pesantren Minhajurrasyidin juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya, karena PP KPMDI telah bersedia memberikan peningkatan kapasitas kepada santriwati kami dengan ilmu dan pengetahuan yang sangat bermanfaat untuk diri mereka sekarang maupun di masa yang akan datang,” ujar Ujang.

BACA JUGA:  Menteri PPPA Yakin NTB Bisa Atasi Pernikahan Anak

Selain itu, panitia juga membagikan doorprize menarik kepada para peserta yang disambut antusias oleh para peserta.

Kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari langkah Panjang KPMDI dalam mewujudkan pesantren yang ramah perempuan dan produktif. Kegiatan ini kemudian ditutup dengan ikrar bersama para peserta untuk berani dan cerdas menjaga diri dan kehormatan sesuai ajaran Islam, menolong teman yang mrenjadi korban pelecehan seksual, serta berani berkata “Tidak”pada tindakan yang tidak pantas, dan akan melaporkan jika melihat dan mengalami kekerasan. ***