Andi Arief Sentil Dokter Tifa yang Ancam Bawa Kasus Ijazah Jokowi ke Dunia Internasional. Begini Pernyataannya!

Dokter Tifa berencana membawa kasus ijazah Presiden Jokowi ke dunia internasional, Andi Arief menilai itu hanya buat gaduh.

Melalui akun resminya, Dokter Tifa menegaskan bahwa ia tidak akan tinggal diam. Ia mengklaim telah menjalin komunikasi dengan sejumlah ilmuwan diaspora dari tiga benua – Amerika, Eropa, dan Australia – yang siap membantu menganalisis dugaan ijazah palsu dengan pendekatan forensik akademik internasional.

“Kami akan bawa kasus ijazah ini ke internasional. Melibatkan para peneliti diaspora tiga benua, Amerika, Eropa, dan Australia. Dan lembaga-lembaga forensik internasional,” tulis Dokter Tifa, Jumat (16/5).

Tak hanya itu, ia juga menyoroti soal kriminalisasi terhadap ilmuwan dan akademisi yang berupaya mencari kebenaran soal ijazah tersebut. Ia menganggap bahwa pencarian fakta ini seharusnya menjadi hal yang wajar dan dijunjung tinggi dalam ruang demokrasi.

BACA JUGA:  Presiden Ikut Shalat Jumat Pertama Sejak Pandemi Covid 19

“Persoalan ijazah ini adalah ancaman marwah ilmiah yang direndahkan menjadi kriminalisasi terhadap para ilmuwan,” tambahnya dalam unggahan lanjutan.

Langkah Dokter Tifa tersebut ternyata menimbulkan reaksi keras dari berbagai kalangan, salah satunya datang dari Andi Arief, tokoh senior dari Partai Demokrat. Ia menyebut langkah membawa persoalan tersebut ke level internasional hanya akan menambah kericuhan dan tidak menyelesaikan masalah apa pun.

“Masalah sederhana mau dibuat rumit pake forensik internasional. Mau menyelesaikan masalah atau membuat gaduh. Lama-lama ngeselin,” cuit Andi Arief pada hari yang sama.

BACA JUGA:  Bangun Perumahan Solusi Cepat Atasi Kemiskinan

Menurutnya, jika semua hal diperdebatkan hingga ke ranah global tanpa dasar kuat, maka justru akan menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat. Ia menilai polemik ini seharusnya diselesaikan secara rasional dan berdasar pada bukti, bukan asumsi liar.

Lebih lanjut, Andi menegaskan kepercayaannya kepada Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai institusi yang berwenang mengeluarkan ijazah Presiden Jokowi. Menurutnya, jika sudah ada pernyataan resmi dari kampus, maka tidak perlu lagi diragukan secara berlebihan.

“Saya percaya UGM. Kalau gak percaya itu hak yang memilih opsi itu, tapi jangan mengada-ada,” tegasnya.

UGM sendiri telah menyatakan secara terbuka bahwa ijazah Presiden Jokowi adalah asli, dan mereka siap menghadapi berbagai bentuk gugatan hukum jika diperlukan. Pihak universitas menyebut semua data dan arsip akademik Jokowi lengkap dan tersimpan rapi sejak awal.

BACA JUGA:  Pemerintah akan Rekrut 1.275.387 Calon ASN Baru Mulai April 2021, Siapa Saja Mereka?

Sementara itu, pihak pendukung Dokter Tifa menilai bahwa investigasi mendalam oleh lembaga independen internasional tetap diperlukan, demi memastikan bahwa sistem pendidikan tinggi tidak dimanfaatkan untuk kepentingan politik semata.

Namun demikian, sebagian kalangan lainnya menyebut bahwa membawa persoalan ini ke ranah internasional tanpa dasar hukum kuat hanya akan memperkeruh suasana. Apalagi, perkara ini sudah beberapa kali dibahas dan tidak pernah terbukti secara hukum.

Kontroversi mengenai ijazah Jokowi memang telah berulang kali mencuat, khususnya menjelang momen-momen politik penting. Isu ini bahkan pernah menjadi bagian dari gugatan hukum di beberapa pengadilan, namun berakhir dengan penolakan. (editorMRC)