Tragedi Muan: Pesawat Jeju Air Jatuh, 179 Penumpang Tewas. Inilah Kronologis Kejadiannya!

Pesawat Jeju Air jatuh di Bandara Muan, Korea Selatan, menewaskan 179 orang. Investigasi penyebab tragedi masih berlangsung. (foto: BBC News)

Insiden ini menelan korban jiwa sebanyak 179 orang, menjadikannya salah satu kecelakaan penerbangan paling mematikan dalam sejarah Korea Selatan.

Kronologi Kecelakaan


Pesawat dengan nomor penerbangan 7C 2216 tersebut lepas landas dari Bangkok, Thailand, membawa 175 penumpang dan 6 awak. Saat mencoba mendarat di Muan sekitar pukul 9 pagi waktu setempat, pesawat tergelincir di landasan pacu dan menghantam tanggul sebelum akhirnya terbakar hebat.

Rekaman video yang tersebar menunjukkan pesawat meluncur dengan kecepatan tinggi, asap pekat mengepul, dan api menyala di badan pesawat. Petugas pemadam kebakaran segera tiba di lokasi untuk memadamkan api dan mengevakuasi korban. Namun, dari 181 orang di dalam pesawat, hanya dua kru yang berhasil selamat.

BACA JUGA:  Kepemimpinannya Diakui Dunia, Presiden Jokowi Terima Anugerah Global Citizen Award

Korban dan Identitas Penumpang


Menurut laporan Dinas Pemadam Kebakaran Jeolla Selatan, korban terdiri dari 84 pria, 85 wanita, dan 10 orang yang belum teridentifikasi jenis kelaminnya. Dua korban selamat, yakni anggota kru, kini dirawat intensif di rumah sakit setempat. Selain itu, diketahui dua warga negara Thailand turut menjadi penumpang pesawat, sementara mayoritas lainnya adalah warga Korea Selatan.

Penyebab Kecelakaan Masih Misterius


Hingga saat ini, penyebab pasti kecelakaan masih dalam investigasi. Para ahli menduga kemungkinan kegagalan sistem roda pendaratan, tabrakan dengan burung, atau faktor cuaca buruk. Namun, kondisi cuaca cerah saat kejadian memunculkan pertanyaan lebih lanjut.

Seorang mantan inspektur keselamatan penerbangan, David Soucie, menekankan pentingnya menahan diri dari spekulasi tanpa bukti kuat. “Spekulasi hanya memperkeruh investigasi,” ujar Soucie.

BACA JUGA:  Gara-gara Covid, 12 Menteri India Mengundurkan Diri

Selain itu, Geoffrey Thomas, editor Airline News, menyebut kecelakaan ini membingungkan mengingat Boeing 737-800 yang digunakan merupakan salah satu model pesawat paling andal di dunia.

Reaksi dan Langkah Selanjutnya


CEO Jeju Air, Kim Yi-bae, menyatakan bahwa pesawat tersebut tidak menunjukkan masalah teknis sebelum kecelakaan. “Kami menunggu hasil investigasi resmi dari pihak berwenang,” ungkapnya dalam konferensi pers.

Tim penyelidik dari Komite Investigasi Insiden Nasional Korea Selatan kini bekerja sama dengan Badan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB) dan Boeing untuk mengungkap penyebab insiden ini.

BACA JUGA:  Langka, Vegetasi Hijau Menyelimuti Wilayah Gurun dan Pegunungan Tandus Arab Saudi

Tragedi yang Mengingatkan Dunia


Kecelakaan ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan penerbangan. Sebelumnya, tragedi serupa terjadi pada 1997 ketika pesawat Korean Airlines jatuh di Guam, menewaskan 228 orang.

Duka Mendalam untuk Korban


Tragedi ini meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat Korea Selatan. Pemerintah setempat telah menetapkan masa berkabung nasional dan berjanji akan memberikan bantuan kepada keluarga korban.

Dengan investigasi yang terus berjalan, dunia berharap agar penyebab kecelakaan ini segera terungkap demi mencegah tragedi serupa di masa depan.


Insiden jatuhnya pesawat Jeju Air di Muan merupakan salah satu tragedi penerbangan paling memilukan tahun ini. Investigasi mendalam dan tindakan preventif harus dilakukan untuk memastikan keselamatan penerbangan di masa mendatang. ***