Banyak Kasus Pernikahan Anak, Anak-Anak Diminta Bersuara


Namun, adanya kekerasan terhadap anak dan perkawinan anak, merupakan kenyataan yang memprihatinkan.


“Maraknya kasus kekerasan terhadap anak dan perkawinan anak sesuatu yang memprihatinkan,” katanya saat peringatan Hari Anak Nasional (HAM) ke 40 di Mataram, Rabu 14 Agustus 2024.

BACA JUGA:  BB POM Mataram Ungkap Tiga Tantangan Berat Awasi Obat dan Makanan di NTB


Karena itu,  Dessy meminta kepada semua pihak termasuk anak-anak agar aktif dalam mengkampanyekan stop kekerasan terhadap anak, anti narkoba dan pencegahan perkawinan anak


“Anak-anak harus aktif mengkampanyekan stop kekerasan dan menyuarakan pencegahan pernikahan anak,” katanya..


Seiring  terus berubahnya aspek kehidupan mengikuti perkembangan zaman termasuk teknologi informasi, maka kata Dessy ada pergeseran nilai-nilai dalam keluarga.

BACA JUGA:  NTB Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Dunia MXGP 2022


“Ini juga mempengaruhi  makna keluarga  dan  nilai anak dalam keluarga,” katanya..


Walau begitu, Dessy  meminta anak-anak dapat memanfaatkan waktu dengan hal-hal yang positif selain belajar dan  menghindari hal -hal yang akan merugikan diri sendiri.


“Anak-anak harus membangun persahabatan untuk mempersiapkan diri dalam menggapai masa depan gemilang,” katanya.**”