Dinas Lingkungan Hidup NTB Kunjungi Magot Ranjok

Kedatangan tim dari DLHK yang dipimpin Kabid Pengelolaan sampah dan Pencegahan Pencemaran, Firmansyah untuk memberikan suport kepada kelompok Budidaya Magot “Keluarga Damai Ranjok’.

BACA JUGA:  Inovasi Kebutuhan Masa Depan


Menurut Firmansyah, dalam pengelolaan sampah perlu melibatkan semua unsur masyarakat termasuk aparat desa.


Pasalnya, dengan keterlibatan aparat desa bisa mengajak masyarakat untuk peduli terhadap lingkungannya.


“Perlu perubahan kesadaran,” katanya.
Namun, kata Firmansyah untuk merubah pola pikir masyarakat juga diperlukan waktu dan kesabaran.


“Tidak mudah mengajak masyarakat untuk berubah dari kebiasaan,” katanya.

BACA JUGA:  Lalu Suhaimi Ismi Bilang Lalu Iqbal Pulang Kampung untuk Membangun NTB


Ketua Kelompok Budidaya Magot, Keluarga Damai Ranjok” Basirudin tak menampik jika ingin merubah pola pikir masyarakat memerlukan waktu dan kesabaran.


“Yang penting, kita sudah berbuat dan berusaha,” katanya.


Menurut Basirudin, budidaya Magot yang dilakukan kelompoknya untuk mengedukasi masyarakat dalam memanfaatkan sampah organik.


Selama ini, kata Basirudin ada kebiasaan di masyarakat membuang sampah ke sungai atau pada yang bukan tempatnya.

BACA JUGA:  Kemiskinan dan Stunting, Satu Tarikan Napas


Namun,, seiring waktu ada perubahan pola pikir jika sampah bisa dikelola akan memberikan manfaat.
“Contohnya,untuk budidaya Magot,” katanya.


Bahkan, saat ini ada warga yang sudah merasakan manfaat Magot untuk pakan ayam..
“Sejak dikasih Magot, ayam cepat besar” kata Udin.(MRC03)