Belum Ada Kampus yang Buka Jurusan Khusus Warga Difabel di NTB

MATARAMRADIO.COM – Mendapatkan kesetaraan dalam mendapatkan layanan kuliah khusus Pendidikan Luar Biasa (PLB) di perguruan tinggi menjadi salah satu desakan kuat yang dilontarkan para penyandang disabilitas di Nusa Tenggara Barat.

Pasalnya hingga saat ini, belum ada satupun Perguruan tinggi di Nusa Tenggara Barat yang membuka jurusan khusus Pendidikan Luar Biasa (PLB) bagi kaum difabel sebagaimana dikeluhkan Lalu Wisnu Pradipta, dari Komisi Nasional Disabilitas Wilayah NTB.”Setahu kami baru Universitas Hamzanwadi Pancor yang membuka akses kuliah, tetapi belum memiliki jurusan khusus PLB,”sebut Lalu Wisnu dalam keterangan persnya usai Media Gathering Run For Disability PLAN Internasional di Mataram, Sabtu (29/7).

BACA JUGA:  Terkini, Penderita Covid 19 di NTB Tembus 1.361 Orang

Menurut Lalu Wisnu, apa yang disampaikan tersebut merupakan aspirasi penyandang disabiliitas di Nusa Tenggara Barat dan dirinya berharap akses layanan publik bagi komunitasnya akan dibuka selebar-lebarnya oleh Pemerintah dalam rangka kesetaraan  mendapatkan layanan kepada semua tanpa pandang bulu.”Acara Run For Disability yang diadakan PLAN Internasional juga menjadi salah satu wahana bagi kaum disablitas di daerah ini untuk terus menyampaikan aspirasi menuntut kesetaraan dalam mendapatkan semua layanan termasuk layanan pendidikan, lapangan kerja dan lain sebagainya sesuai potensi dan kemampuan yang dimiliki kaum difabel,”sebutnya.

BACA JUGA:  Berharap Hunian Hotel Bisa 100 Persen Saat Gelaran MotoGP ditengah Belum Terselesaikannya Hosting Fee

Lalu Wisnu juga menceritakan bagaimana perjuangannya membela hak kaum difabel di NTB dan kerapkali disampaikan kepada Pimpinan Daerah dalam berbagai kesempatan ketika bertemu Gubernur, Ibu Gubernur dan pimpinan daerah lainnya.”Tak henti-hentinya saya suarakan itu, bahkan kepada Ibu Gubernur kami pernah menyampakan agar ada saudara kami penyandang disabilitas diberi kesempatan bekerja sebagai staf Gubernur seperti yang dilakukan Gubernur NTT. Keren dan tentu kami bangga bila itu terwujud,”harapnya. (Editor MRC)

BACA JUGA:  Pemerintah Izinkan Shalat Tarawih dan Idul Fitri Berjamaah di Masjid