MATARAMRADIO.COM – Piala Dunia 2022 di Qatar yang dimenangkan tim nasional Argentina sudah berakhir, namun hingga kini euforianya belum berakhir, salah satunya terkait Lionel Messi.
Pasalnya, jubah yang diberikan Emir Qatar untuk kapten Argentina, Lionel Messi, saat penyerahan trofi Piala Dunia ditawar US$1 juta atau setara Rp 15,6 miliar.
Lionel Messi memang mendapatkan jubah dari Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani sesaat sebelum menerima trofi Piala Dunia 2022 usai di final menundukkan Prancis lewat adu penalti. Jubah ini pun dikenakan Lionel Messi saat mengangkat trofi bersama rekan-rekannya.
Jubah ini melambangkan royalti, kekayaan, kesopanan, dan kebijaksanaan, menurut budaya Arab. Mungkin itu adalah kehormatan tertinggi yang bisa dia berikan kepada siapa pun di bagian dunia itu, dan Messi mendapatkannya. Namun jubah ini telah membangkitkan rasa urgensi bagi orang Arab kaya yang ingin mengoleksinya.
Salah satunya Ahmed Al Barwani. Pengacara dan anggota parlemen Oman ini mengajukan tawaran besar-besaran untuk dipertimbangkan oleh Lionel Messi. Dia berani membayar US$ 1 juta untuk mendapatkan pakaian itu agar bisa menjadi koleksi yang layak untuk dilihat dunia.
Namun Lionel Messi tidak mungkin mengembalikannya demi uang, dia mengerti betapa besarnya kehormatan ini bagi orang asing dan orang yang tidak memiliki latar belakang budaya Arab. Tempat yang lebih mungkin di mana jubah ini akan berada adalah museum Lionel Messi di kota asalnya Rosario. Namun meski demikian, tawaran dari Al Barwani masih berdiri dari orang yang bisa dipercaya.
Pertama, Al Barwani menulis sesuatu di Twitter dan mereka berbicara dengan The National tentang tawarannya. Inilah yang dia katakan, “Dari Kesultanan Oman, saya mengucapkan selamat kepada Anda karena telah memenangkan Piala Dunia Qatar 2022. jubah Arab, simbol kesopanan dan kebijaksanaan. Saya menawarkan Anda satu juta dolar sebagai imbalan atas jubah itu. Saya berada di stadion menyaksikan momen itu secara langsung ketika Emir Qatar memberikan jubah itu kepada Messi.”
“Momen ini memberitahu dunia bahwa kita ada di sini, dan ini adalah budaya kita, harap diketahui dengan baik. Itu akan ditampilkan untuk memperingati momen kebanggaan itu, dan untuk membantu kita menghidupkannya kembali, dan juga untuk mengingatkan kita bahwa kita bisa (melakukan apa pun). Turnamen ini merupakan sumber kebanggaan dan menyoroti fakta penting tentang bagaimana kita tidak melupakan Palestina dan bahwa orang Arab adalah satu dan bersatu.” (EditorMRC)