Camat Lenek Dukung Gerakan Percepatan IPM Lombok Timur

MATARAMRADIO.COM, Selong-Berdasarkan data BPS Lombok Timur (2021) bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lombok Timur pada tahun 2019 sebesar 66,23 atau berada pada peringkat ke-9 dari 10 kabupaten/kota di NTB.

Kemudian pada tahun 2020 IPM Lombok Timur meningkat menjadi 66,30 dan meningkat lagi menjadi 66,66 pada tahun 2021. Kenaikan tersebut diikuti dengan naiknya peringkat IPM Lombok Timur yakni semula dari peringkat ke-9 pada tahun 2019 menjadi peringkat ke-8 pada tahun 2020 maupun 2021.         
      Sebagai langkah strategis percepatan IPM,  Bupati Lombok Timur H.M.Sukiman Azmy telah membentuk Tim Koordinasi Percepatan Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)   berdasarkan Keputusan Bupati Lombok Timur Nomor: 188.45/529/PD/2022. Percepatan IPM ini perlu ditindak-lanjuti di tingkat kecamatan. Berkaitan dengan percepatan IPM di Kecamatan Lenek, Camat Lenek H.M.Supriyadi,S.Sos, M.Pd menyatakan, “Di Kecamatan Lenek percepatan IPM diimplementasikan sebagai sebuah gerakan yakni Gerakan Percepatan IPM”, ungkapnya.                
      Lebih jauh H.M.Supriyadi menyatakan bahwa IPM meliputi tiga dimensi, yaitu dimensi pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Pada dimensi pendidikan, H.M.Supriyadi berkoordinasi dengan UPTD Dikbud setempat terkait implementasi program Paket B dan Paket C bagi warga masyarakat usia 25 tahun keatas yang tidak tamat SMP/sederajat dan tidak tamat SMA/sederajat. “Program Paket B itu diperuntukkan bagi warga masyarakat yang tidak tamat SMP/sederajat”, bebernya. Sementra, menurut H.M.Supriyadi program Paket C diperuntukkan bagi warga masyarakat yang tidak tamat SMA/sederajat.  
      Pada dimensi kesehatan, H.M. Supriyadi melakukan koordinasi dengan Puskemas setempat dalam rangka penguatan Posyandu Keluarga. Menurut H.M.Supriyadi penguatan Pos Yandu Keluarga di wilayah Kecamatan Aikmel dilakukan untuk menurunkan angka kematian bayi. Sementara, pada dimensi ekonomi, H.M.Supriyadi  mendorong kelompok usaha mikro, kecil dan  menengah (UMKM) setempat untuk mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR). “Kami memberikan rekomendasi kepada setiap UMKM yang mengajukan KUR”, pungkasnya. (MRC-06)

BACA JUGA:  Sinergi Atasi Masalah Anak Pekerja Migran