Harga Kedelai Perlu Perhatian Pemerintah

MATARAMRADIO.COM, Mataram – Naiknya harga kedelai impor sejak bulan Desember 2021 membuat produsen tahu di lingkungan Kekalik Kijang kelurahan Kekalik Jaya kecamatan Sekarbela Kota Mataram meminta perhatian pemerintah.

“Kalau harga kedelai terus naik, entah sampai kapan kami bertahan. Saya harap pemerintah bisa mencari solusi,” ucap Samaiyah, salah satu produsen tahu di Lingkungan Kekalik Kijang, Selasa (22/2/22).
Menurut Samaiyah, sebagian produsen tahu di Kekalik Kijang sudah tidak produks akibat tingginya harga kedelai.
Bila dulu harga kedelai hanya 900 ribu perkwintal tapi sejak beberapa bulan lalu harga kedelai mencapai 1,3 juta perkwintalnya. “Belum lagi harga kayu bakar yang ikut naik,” katanya.
Samaiyah mengakui, demi tetap produksi, dirinya harus mengurangi jumlah tahu yang diproduksi dan ukuran tahu yang dijualnya. Diakui, kalau dulu ia biasa memproduksi 50 kotak sekarang hanya 20 kotak. Itupun hanya untuk berjualan di pasar atau pelanggan tetap tanpa menaikkan harga tahu.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perdagangan NTB, Fathurrahman mengakui kalau harga kedelai impor mengalami kenaikan. Dan pihaknya hanya bisa berharap secepatnya ada kebijakan khusus dari pemerintah pusat terkait harga kedelai. “Kami sudah melaporkan ke pusat,” jelasnya. (MRC03)

BACA JUGA:  Menkop Teten Masduki Bantah Tak Ada Program PEN "1 Orang 3 Sapi" di NTB