Meneropong Tiga Tahun Sukma Membangun Lombok Timur (Bagian Kedua)

MATARAMRADIO.C0M, Selong – Sektor Pendidikan, Kesehatan dan Infrastruktur dijadikan sektor prioritas di sisa masa pemerintahan Bupati HM Sukiman Azmy dan Wakilnya H Rumaksi SJ SH dalam dua tahun mendatang.

Hal tersebut dinyatakan langsung Bupati HM Sukiman Azmy dalam acara Refleksi Tiga Tahun Kepemimpinan Sukma di Selong Lombok Timur belum lama ini.

Mengacu pada data resmi yang dipaparkan HM Juaini Taofik MAP, Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur pada acara tersebut menyebutkan, sektor pendidikan mengalami sejumlah perkembangan yang cukup menggembirakan dalam dua tahun terakhir bila mengacu pada sejumlah indikator.

BACA JUGA:  125 Tahun - Lombok Timur Dalam Perjalanan Sejarah

Sebut saja indikator kinerja pada angka harapan lama sekolah dari 13,50 tahun pada 2018, naik menjadi 13,51 pada tahun 2019 dan 13,69 tahun 2020. Kemudian angka rata-rata lama sekolah dari 6,45 tahun pada 2018, naik menjadi 6,69 tahun pada 2019 dan 6,70 tahun pada 2020.

Demikian juga pada angka partisipasi murni SD, angka partisipasi murni SMP, jumlah SD dan jumlah SMP mengalami kenaikan.

BACA JUGA:  Puasa Ramadhan di Lombok Timur: Para Pemilik Usaha Dilarang Buka Lapak, Kecuali Patuhi Edaran Ini!

Sementara itu, pada sektor kesehatan menunjukkan dinamika pada sejumlah indikator kinerja. Misalnya, bila merujuk pada indikator usia harapan hidup masyarakat Lombok Timur mengalami kenaikan dari 65,33 tahun pada 2018 menjadi 65,74 tahun pada 2019 dan 65,77 tahun pada 2020.

Angka kematian Ibu melahirkan mengalami fluktuasi. Misalnya, pada tahun 2018 berada pada angka 125 AKI  per 100.000 KH, menurun jadi 111,30 AKI pada 2019 dan naik lagi sebanyak 157,40 AKI pada 2020.

Angka kematian  Bayi di Lombok Timur dalam tiga tahun terakhir juga menunjukkan fluktuasi dan relatif stabil dari 8,30 AKB per 1000 KH pada 2018, 10 AKB per 1000 KH pada tahun 2019 dan 2020.

BACA JUGA:  Garasi di Transad

Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan terus membaik yakni dari 102,54% pada 2018 menjadi 103,71 % pada 2019 dan 106,06% pada 2020. Sedangkan Cakupan bayo mendapat Air Susu Ibu eksklusif (ASI) juga mengalami kenaikan dari 79,18% pada 2018 menjadi 80,00 % pada 2019 dan 81,09% pada 2020.(*)