MATARAMRADIO.COM, Mataram – Kepala Dinas Kominfotik Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi menjelaskan Peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas ) ke-88 tahun 2021 menjadi momentum bagi seluruh lembaga penyiaran publik bertransformasi kesiaran digital.
“Hari penyiaran ini merupakan momentum kebangkitan lembaga penyiaran. Karena di HUT ke-88, menjadi kebangkitan menyongsong era digital,” katanya usai mengikuti acara puncak Harsiarnas tingkat provinsi secara virtual langsung dari Kota Solo, di RRU kantor Gubernur NTB, Kamis (1/4/21).
Gede mengungkapkan lembaga penyiaran publik menjadi salah satu media yang adaptif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, mengatasi masalah pandemi sekaligus menghindari dari krisis yang lebih besar lagi.
“Seluruh lembaga penyiaran publik harus tetap semangat dan optimis, dengan kreatifitas dan inovasi dalam menyuguhkan informasi yang sehat,” tutupnya.
Kepala Balai Monitoring (Balmon) Spektrum Frekuensi NTB, I Komang Sudiarta menyatakan ada banyak keunggulan siaran digital dibandingkan dengan analog. Seperti televisi digital yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara, dan data ke pesawat televisi.
“Segera bermigrasi, agar dapat menikmati keunggulan siaran digital yang jernih,” kata Sudiarta.
Ia mengingatkan agar lembaga penyiaran publik bisa mengikuti berbagai perkembangan teknologi, sehingga pada tahun 2022 nanti, semua siaran televisi sudah bermigrasi ke digitalisasi. “Bila belum, maka kami akan menutup izinnya,” tegasnya.
Sementara Ketua KPID NTB, Yusron Saudi, mengatakan saat ini konsumsi masyarakat akan informasi media, baik radio maupun televisi sangat tinggi. Hal ini diakibatkan pada era pandemi yang hampir satu tahun, kegiatan dan aktifitas masyarakat terbatas.
Karenanya ia berharap lembaga penyiaran dapat terus menyiarkan informasi yang bermanfaat serta berbagai kondisi terkini pembangunan di NTB, seperti pada sektor andalan pariwisata, sehingga setelah keadaan normal, proses vaksinasi Covid-19 telah dilakukan, tetap disiplin menegakan protokol kesehatan, maka kebangkitan pariwisata akan kembali menggerakan perekonomian masyarakat.
“Akan banyak masyarakat yang ingin berekreasi, menikmati kembali keindahan alam dan laut di NTB,” harapnya.. (Diskominfotikntb/MRC)