Sehari, Dua Gelombang Demonstrasi di Kantor Gubernur NTB

MATARAMRADIO.COM, Mataram – Dalam sehari, dua gelombang demonstrasi mewarnai kantor gubernur NTB. Demonstrasi pertama terjadi sekitar pukul 10.30 WITA yang dilakukan massa Front Mahasiswa Nasional.

Dalam orasinya, massa menuntut penyelesaian kasus tanah yang terjadi di sekitar sirkuit Mandalika Lombok. Karena, hingga saat ini masih ada warga yang belum menerima ganti rugi termasuk relokasi warga yang terdampak proyek
“Mediasi sudah sering dilakukan tapi belum membuahkan hasil,” katanya.


Selain persoalan tanah di sekitar sirkuit, massa juga meminta pemerintah propinsi NTB turun tangan menyelesaikan persoalan tanah di Sambelia, Lombok Timur.

BACA JUGA:  Kadis Nakertrans NTB: Jadikan Norma K3 Sebagai Disiplin Kerja dan Kepribadian Hidup


Menanggapi hal tersebut, Asisten II pemprop NTB, Fathul Gani menyatakan persoalan tanah di sekitar sirkuit sudah masuk proses hukum. Masyarakat yang merasa keberatan silahkan ajukan lewat jalur hukum.


Namun, apa yang disuarakan saat demonstrasi, jelas Fathul Gani akan menjadi catatan pemerintah propinsi NTB untuk turut segera menyelesaikannya.
“Ini akan menjadi atensi pemerintah propinsi NTB,” jelasnya

Asisten II pemprop ntb, Fathul Gani menerim massa demonstran


Sementara gelombang demonstrasi kedua terjadi sekitar pukul 12.30 WITA. Kali ini massa dari Aliansi Masyarakat NTB Menggugat.

BACA JUGA:  Pemprov NTB Putuskan Dua Kontrak


Mereka menuntut tranparansi bidang keuangan, pendidikan, agraria, ekonomi dan kesejahteraan sosial.


Dalam orasinya, massa menyatakan soal tanah pertanian masih menjadi persoalan karena petani belum bisa menikmati hasil pertanian. Begitupun soal pendidikan, masih ada masyarakat yang belum bisa mengakses pendidikan secara leluasa. Karenanya, pemerintah propinsi NTB diminta memperhatikan masyarakat.


Mengenai hal tersebut, Asisten II pemerintah propinsi NTB Fathul Gani menyatakan ada lahan yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk pertanian dengan mengikuti sistem yang ada.

BACA JUGA:  Bapak dan Anak Jadi Bandar Narkoba

Namun, apa yang menjadi keinginan masyarakat akan menjadi perhatian pemerintah propinsi NTB.
“Ini menjadi perhatian pemerintah propinsi NTB,” katanya.


Aksi demontrasi hari Senin (25/9) yang terjadi di lima titik di kota Mataram, diantaranya di kantor Gubernur NTB, DPRD NTB dan Dinas Sosia dikawal oleh anggota Polresta Mataram.


“Sekitar 400 personil yang turun mengamankan demonstrasi hari ini,” kata Kapolres Mataram, Kombes Pol Mustofa.


Walau aksi demontrasi terjadi di lima titik,jelas Mustofa namun berlangsung aman. “Suasana kondusif,” katanya. (MRC03).