MATARAMRADIO.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mendatangi Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Rabu sore, 5 Oktober 2022, untuk mendalami tragedi yang menewaskan ratusan fans Arema FC pada 1 Oktober 2022 kemarin.
“Sore hari ini saya datang ke Stadion Kanjuruhan untuk mendapatkan gambaran lapangan tentang peristiwa tanggal 1 Oktober malam di sini,” kata Presiden Jokowi dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 6 Oktober 2022.
Jokowi menekankan, untuk mendalami Tragedi Kanjuruhan ini, maka telah dibentuk tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) yang diketuai Menkopolhukam Mahfud Md.
Dia mengharapkan TGIPF nantinya bisa menyelesaikan tugas dalam tempo paling lama satu bulan, sehingga penyebab utama dari tragedi yang bersamaan dengan tanggal perayaan hari Kesaktian Pancasila itu dapat terungkap.
Selain itu, pasca kejadian ini, presiden telah memerintahkan Menteri PUPR untuk melakukan audit bangunan terhadap seluruh stadion yang dipakai dalam Liga 1, Liga 2, maupun Liga 3.
“Untuk memperbaiki, baik itu yang namanya pintu gerbang, kemudian posisi duduk, pagar dan lain-lainnya, sehingga keselamatan penonton itulah yang ingin kita utamakan,” tuturnya.
Berdasarkan hasil tinjauannya ke Stadion Kanjuruhan, kata Jokowi, TGIPF nantinya diharuskan melihat secara detail duduk perkara ini. Namun, dalam konferensi pers ini presiden sama sekali tidak menyinggung penggunaan gas air mata oleh polisi.”Tetapi sebagai gambaran, tadi saya melihat bahwa problemnya ada di pintu yang terkunci dan juga tangga yang terlalu tajam, ditambah kepanikan yang ada,” ucapnya.
“Tapi itu saya hanya melihat lapangannya. Tetapi nanti semuanya akan disimpulkan oleh TGIPF. Yang paling penting nanti seluruh bangunan stadion akan diaudit oleh Kementerian PUPR,” ujar Jokowi lagi.
Lagi-lagi, presiden menargetkan TGIPF dan Kementerian PUPR bisa bekerja secara maksimal dalam waktu sebulan ini. Jokowi maukan setiap stadion bisa mengikuti standar Gelora Bung Karno (GBK).
“Kalau kita lihat di GBK dengan penonton 80.000 orang, dibuka 15 menit, semuanya sudah bisa ke luar. Sama saya kira standar-standar itu yang harus kita miliki,” tuturnya.
Jokowi juga mengaku sudah berkomunikasi dengan Presiden FIFA Gianni Infantino.
Dari pihak FIFA, kata Jokowi, menyampaikan siap untuk membantu memperbaiki manajemen yang ada.
Dari hasil komunikasinya dengan FIFA, Jokowi menyimpulkan perlu ada evaluasi total baik dari sisi manajemen pertandingan, manajemen stadion, manajemen penonton, manajemen waktu, hingga manajemen pengamanan.
“Semuanya harus dievaluasi total agar peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan ini tidak terjadi lagi,” ucapnya.
Mengenai hingga saat ini belum juga ada penetapan tersangka, Jokowi menyebut nantinya sanksi pada pihak terkait akan dijatuhi oleh PSSI. Sementara jerat pidana bakal diumumkan oleh Polri. Kemudian, dari segi audit bangunan akan disampaikan oleh Kementerian PUPR.
“Tetapi secara keseluruhan nanti TGIPF yang akan menyampaikan,” kata Presiden Jokowi. (EditorMRC)