MATARAMRADIO.COM – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, kembali turun tangan mengecek kondisi pasar tradisional dalam rangka Safari Ramadhan. Kali ini, ia mengunjungi Pasar Amahami di Kota Bima untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Gubernur Iqbal, yang didampingi sejumlah pejabat daerah, berjalan menyusuri lorong-lorong pasar, berdialog dengan pedagang, dan mencatat keluhan pembeli. Fokusnya jelas: memantau langsung fluktuasi harga beras, minyak goreng, telur, hingga cabai yang kerap melonjak di musim ramadhan.
“Saya dari beberapa waktu terakhir, terus keliling melihat harga bahan pokok. Begitu pula dengan Walikota Bima juga melihat kondisi pasar, sehingga ada beberapa perbaikan yang dilakukan. Misalnya pedagang dan pembeli merasa nyaman,” ungkapnya di sela-sela tinjauan.


Iqbal menegaskan bahwa pemerintah provinsi tak tinggal diam menghadapi tekanan harga. Ia menyebut telah memerintahkan seluruh kabupaten/kota di NTB untuk siaga mengendalikan inflasi.
“NTB itu paling padat sebenarnya di Pulau Lombok, 70 persen warga NTB berada di Lombok, sehingga pengaruh kenaikan harga juga berpengaruh di sana. Semua kab/kota sudah menyiapkan intervensi kalau diperlukan, sampai saat ini masih melakukan intervensi lunak,” pungkasnya.
Intervensi lunak yang dimaksud meliputi operasi pasar murah dan koordinasi dengan distributor untuk menjaga pasokan. Menurut Iqbal, langkah ini terbukti efektif menahan laju kenaikan harga, terutama di wilayah Bima yang menjadi salah satu titik pantau utama. Ia juga memastikan stok bahan pokok di gudang-gudang provinsi aman hingga lebaran tiba.
Pedagang di Pasar Amahami menyambut baik kehadiran gubernur. Mereka berharap kunjungan ini tak hanya jadi formalitas, tetapi benar-benar membawa solusi nyata agar daya beli masyarakat tetap terjaga. Sementara itu, warga yang ditemui di lokasi mengaku lega melihat perhatian pemerintah, meski masih ada keluhan soal harga cabai yang menyentuh angka tinggi.
Dengan waktu kurang dari sebulan menuju Idul Fitri, Gubernur Iqbal menegaskan bahwa blusukan seperti ini akan terus dilakukan secara intensif. “Kami ingin warga NTB bisa menyambut lebaran dengan tenang, tanpa beban harga yang tak terkendali,” tutupnya. (editorMRC)











