
MATARAMRADIO.COM – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat akan menggelar Gelegar Pesona Khazanah Ramadhan 1446 H/2025. Event tahunan yang memadukan ekonomi kreatif dengan nuansa religius ini akan dimulai pada 7 Maret 2025 di area Islamic Center, Mataram.
Kepala Dinas Pariwisata NTB, Jamaludin menyatakan perputaran ekonomi dari acara gelegar khasanah Ramadhan tahun lalu mencapai Rp 3 miliar dan tahun ini diharapkan bisa lebih.
“Kami menargetkan perputaran ekonomi di Gelegar Khasanah Ramadhan tahun ini sekitar Rp 3,5 hingga Rp 4 milyar,” katanya, Kamis 6 Maret 2025.

Peningkatan target perputaran ekonomi di Gelegar Khasanah Ramadhan, kata Jamaludin karena bertambahnya jumlah UMKM yang terlibat selain pedagang kaki lima dan asongan.
“Ada 90 UMKM akan turut serta dalam bazar Gelegar Pesona Khazanah Ramadhan,” katanya.
Disamping itu, untuk memeriahkan Gelegar Khasanah Ramadhan kata Jamaludin akan ada atraksi budaya, berbagai lomba islami, talkshow, dan berbagai kegiatan lainnya.
Sementara Kepala Dinas Koperasi dan UMKM NTB, Mashuri menyatakan untuk menghindari terjadinya berebut antar UMKM untuk bisa berpartisipasi dalam Gelegar Khasanah Ramadhan, pihaknya melakukan pendekatan komunitas.
“Kami bersurat ke masing-masing komunitas untuk mengirimkan wakilnya dalam Gelegar Khasanah Ramadhan,” katanya.
Sedang Kepala Dinas Perdagangan NTB, Baiq Nelly Yuniarti menegaskan pihaknya akan membatasi pembelian sembako di Gelegar Khasanah Ramadhan.
“Setiap orang hanya boleh membeli dua picis dari setiap item sembako yang dibeli,” katanya.
Pembayaran Pakai QRIS
Agar pembayaran dari pengunjung uang berbelanja di arena Gelegar Khasanah Ramadhan tidak tercecer, pihak penyelenggara menetapkan pembelian apapun pembayarannya dengan menggunakan uang non tunai, QRIS
“Agar uangnya terkumpul,” kata Kadis pariwisata NTB, Jamaludin.
Sedang Plt Dirut Bank NTB Syariah, Nurul Hadi menyatakan pembayaran QRIS tidak merepotkan masyarakat karena semuanya sudah dipersiapkan. Jika ada warga yang berbelanja dan hanya memiliki uang cash, maka panitia akan membantunya dengan menggunakan QRIS panitia.
“Uang tunainya diserahkan ke panitia dan panitia yang akan membayarkan lewat QRIS,” katanya.
Menurut Nurul Hadi, penggunaan QRIS dalam moment Gelegar Khasanah Ramadhan sebagai pembelajaran kepada masyarakat agar tidak membawa uang tunai kemana-mana.
“Cukup membawa HP sudah bisa berbelanja,” katanya. ****











