MATARAMRADIO.COM – Bulan Desember atau bulan apapun sering dijumpai perguruan tinggi melaksanakan wisuda bagi para mahasiswa/mahasiswi. Moment ini menjadi moment bahagia bagi keluarga dan biasanya, momen bahagia diabadikan dengan pengambilan gambar atau foto.
Selain tukang foto yang ingin meraup rezeki, ada satu lagi yang tak pernah telat hadir dalam musim wisuda ini, tukang jual bunga
Ya… kehadiran para penjual bunga di setiap moment wisuda menjadi warna tersendiri. Seperti terpantau di depan Universitas Telkom Bandung.
Pada 2024, Universitas Telkom Bandung melaksanakan wisuda dalam beberapa gelombang.
Tentu saja, moment wisuda yang dihadiri orang tua /wali dari mahasiswa menghadirkan keramaian di seputar kampus yang sudah dikenal di seluruh wilayah Indonesia bahkan luar negeri karena adanya kelas internasional.
Adalah Ririn, warga Dago Kota Bandung yang turut hadir meramaikan wisuda di Universitas Telkom Bandung..
Namun, .kehadiran Ririn di sekitar Universitas Telkom Bandung bukan untuk mengikuti wisuda tapi berjualan bunga segar yang biasa dimanfaatkan saat moment foto diri bersama keluarga.
“Sudah sejak masih sekolah,” tuturnya ketika ditanya sejak kapan ia mulai berjualan bunga segar, Kamis malam, 5 Desember 2024.
Ririn mengaku bunga segar yang dibelinya didapatkan dari pedagang besar dengan kualitas bagus sehingga bisa bertahan beberapa hari.
Dalam menjalankan usaha jualan bunga segar, Ririn dibantu ditemani suami , ibu dan juga anak serta keponakan yang menyertainya dari pagi hingga malam dan pagi lagi. Artinya, Ririn dan keluarganya tidak beranjak dari sekitar kampus Universitas Telkom Bandung selama masa wisuda.
“Kalau tidur ya..disini,” katanya saat bercerita dimana ia bermalam bersama keluarganya..
Ungkapan kata ‘disini’ Ririn menunjuk selama musim wisuda dan berjualan bunga segar ia bersama keluarganya tidur di emperan depan ruko dengan beralaskan tikar seadanya,
Begitulah irama kehidupan, Ririn bersama keluarga menjalani malam dengan merangkai bunga dan paginya ia jual bunga itu mulai harga 35 ribu rupiah perikatnya
.
Bila tidak ada musim wisuda, Ririn mengaku ia tetap berjualan bunga segar di sekitar lampu merah yang ramai lalu lalang kendaraan dengan harga berbeda seperti musim wisuda.***