150 Anak Ikut Khitanan Massal di HUT ke 79 TNI


Pelaksanaan bhakti sosial dilaksanakan di tiga provinsi yakni Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) dan salah satunya dilaksanakan di Lapangan Sangkareang, Kota Mataram pada Minggu 22 September 2024.


Selain khitanan massal, dalam bhakti sosil juga digelar pengobatan massal yang diikuti oleh 3.400 orang, pemeriksaan gigi diikuti oleh 440 orang, donor darah diikuti 3.590 orang serta operasi katarak yang diikuti 29 orang.

BACA JUGA:  Selamat Jalan Ahmad JD, Wartawan Senior NTB


Menurut Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Muhammad Zamroni, tingginya masyarakat yang ikut dalam bakti sosial kesehatan mencerminkan tingginya animo masyarakat dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan.


Menurut Pangdam, kegiatan bhakti sosial bukan hanya untuk memberikan pelayanan kesehatan, tapi juga mempererat hubungan TNI dengan masyarakat.
“Kami di sini tidak hanya sebagai pelindung bangsa, tapi juga pelayan masyarakat,” katanya..


Selain itu, jelas Pangdam moment bhakti sosial menjadi salah satu upaya memperkuat solidaritas antara TNI dan rakyat dalam menghadapi tantangan di masa depan.
Pangdam menambahkan, bakti sosial kesehatan akan berlangsung hingga 25 Oktober 2024. dengan cakupan kegiatan yang lebih luas

BACA JUGA:  6 TPS di Mataram Lakukan PSU


“Kami berharap, kegiatan bhakti sosial dapat memberikan manfaat bagi masyarakat serta menjadi bukti TNI kehadiran tidak hanya untuk menjaga keamanan tapi juga berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” jelasnya.


Dalam kesempatan tersebut, Pangdam juga memberikan santunan kepada para anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) yang berada di wilayah Lombok, sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasa mereka dalam perjuangan membela tanah air.

BACA JUGA:  Masyarakat Harus Dukung Keluarga Gagah Bencana


Sementara Kadiskes Provinsi NTB, Lalu Hamzi Fikri menjelaskan tingginya angka penderita katarak di NTB sebagian besar disebabkan paparan sinar ultraviolet.


Hal ini berkait erat dengan profesi mayoritas masyarakat NTB yang bekerja di sektor pertanian dan perikanan.
“Kami berharap melalui program bhakti sosial kesehatan jumlah penderita katarak di NTB dapat berkurang secara signifikan.” katanya.(Penrem/MRC)