BBPOM Dorong UMKM NTB Naik Kelas Lewat Izin Edar, Yosef: Mudah, Terjangkau danTerukur!

Melalui pelatihan intensif tentang Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) yang digelar secara daring pada 5-6 Mei 2025, puluhan pelaku usaha di NTB didorong untuk menjadikan Izin Edar BPOM sebagai keunggulan kompetitif agar mampu menembus pasar nasional hingga global.

Bimbingan teknis ini diikuti oleh 40 peserta yang terdiri atas pelaku UMKM pangan dan para mahasiswa yang turut dilibatkan sebagai pendamping. Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi akselerasi legalitas produk pangan yang terus digenjot BBPOM Mataram melalui pendekatan edukatif dan kolaboratif lintas sektor.

Dalam sambutannya, Kepala BBPOM di Mataram, Yosef Dwi Irawan, menekankan pentingnya posisi UMKM sebagai pilar ekonomi nasional. “UMKM memiliki peran strategis dalam menggerakan ekonomi kerakyatan, UMKM meyerap lebih dari 90% tenaga kerja dan memberikan kontribusi sekitar 60% terhadap PDB Nasional. Sebagai aset pemerintah sudah sepatutnya UMKM mendapatkan dukungan penuh agar semakin tumbuh berkembang dan memiliki daya saing,” ujarnya.

BACA JUGA:  Pemkot Mataram Vaksin Tiga Belas Ribu Lansia

Ia menambahkan bahwa BBPOM Mataram terus berinovasi melalui program Gemilang Pro UMKM, yang tidak hanya memberi edukasi tetapi juga memfasilitasi pengurusan izin edar, akses pembiayaan, hingga dukungan promosi produk. “Izin Edar BPOM merupakan salah satu aset yang dapat menjadi keunggulan kompetitif bagi pelaku usaha, jadi jangan ragu untuk mengurusnya, Izin Edar BPOM Mudah, Terjangkau dan Terukur,” tegas Yosef.

Keringanan biaya juga menjadi bagian dari insentif yang diberikan oleh BPOM. “Berbagai insentif juga diberikan BPOM kepada UMKM, mulai dari pendampingan hingga terbit izin edar, diskon 50% tarif PNBP untuk pendaftaran produk dan pengujian gratis,” lanjutnya. Ia merinci, “Rata-rata tarif pendaftaran untuk produk UMKM berkisar 200 ribu s/d 500 ribu, dengan diskon 50% maka UMKM hanya cukup membayar 100 rbu s/d 250 ribu.”

Untuk memastikan UMKM tidak berhenti di tengah jalan, mahasiswa pendamping turut dilibatkan dalam proses teknis mulai dari penyusunan SOP, unggah data secara digital, hingga perancangan label kemasan. “Dengan kemudahan yang telah diberikan, UMKM jangan ragu mengurus izin edar, jangan putus di tengah jalan, tetap semangat kami siap mendampingi sampai izin edar diperoleh sehingga nantinya dapat bersaing di kancah nasional bahkan bisa Go Ekspor,” kata Yosef penuh optimisme.

BACA JUGA:  Wagub: Jauhi Narkoba

Namun, Yosef juga mengingatkan pentingnya komitmen jangka panjang setelah izin edar diperoleh. “Setelah mendapatkan izin edar tetap harus komitmen menerapkan CPPOB ya, jangan justru malah menurun karena kan berdampak pada produk yang akan dihasilkan nantinya, bahkan bisa beresiko pada kesehatan dengan terjadi keracunan pangan,” pesannya.

Dalam sesi materi, narasumber dari internal BBPOM yang berpengalaman di bidang perizinan menjelaskan prinsip-prinsip dasar Good Manufacturing Practices (GMP). Poin-poin yang ditekankan mencakup standar kebersihan fasilitas produksi, sistem pengelolaan limbah, pencegahan kontaminasi silang, hingga kontrol terhadap bahan baku dan bahan penolong.

BACA JUGA:  Bentuk Kekebalan Kelompok, Polda NTB Gelar Vaksinasi Goes to Campus

Materi tersebut bertujuan meminimalisasi risiko kesehatan yang bisa timbul akibat kelalaian dalam proses produksi. Dengan penerapan standar CPPOB yang ketat, UMKM tidak hanya mampu menghasilkan produk yang aman, namun juga mampu mempertahankan konsistensi mutu dalam jangka panjang.

Tak hanya itu, Yosef juga mempertegas komitmen institusinya terhadap reformasi birokrasi dan integritas pelayanan publik. “BBPOM di Mataram telah meraih predikat WBK dan saat ini tengah berupaya meraih WBBM, jika bapak Ibu melihat ada pegawai kami yang melakukan pungli, penyalahgunaan wewenang, menerima gratifikasi atau penyimpangan administatif lain, segera laporkan melalui sangintegritas.pom.go.id atau telp / WA / SMS di nomor 087703339992, identitas pelapor terjaga dan dirahasiakan,” pungkasnya.

Dengan dorongan penuh dari lembaga pengawas seperti BBPOM Mataram serta kolaborasi erat dengan akademisi dan mahasiswa, UMKM di NTB kini punya peluang nyata untuk naik kelas. Tak hanya sekadar bertahan di pasar lokal, tetapi juga menjadikan Izin Edar BPOM sebagai paspor menuju pasar global. (editorMRC)