MATARAMRADIO.COM – Ketua Bhayangkari Cabang Lombok Utara, Heny Agus Purwanta menegaskan pentingnya kolaborasi lintas organisasi dalam memperkuat peran perempuan melalui pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Bhayangkari siap berkolaborasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan perempuan dan UMKM,” ujar Heny saat pelantikan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kabupaten Lombok Utara masa bakti 2025–2030 di Aula Kantor Bupati Lombok Utara, Senin, 25 Agustus 2025.
Ia menilai, Bhayangkari dan IWAPI memiliki peluang besar dalam membangun ekonomi keluarga melalui optimalisasi wirausaha perempuan. Dukungan organisasi perempuan, harus hadir secara moral, spiritual, maupun material agar setiap perempuan dapat berkarya tanpa batas.

Meski demikian, ia mengakui masih terdapat sejumlah tantangan yang dihadapi perempuan dalam dunia usaha, mulai dari stigma keterbatasan dibanding laki-laki, anggapan bahwa berwirausaha membutuhkan modal besar, hingga pandangan bahwa menjadi anggota IWAPI hanya untuk pelaku usaha mapan.
“Stigma ini perlu digeser. Siapa pun bisa memulai usaha, dan modal utama adalah mental enterpreneur. Memulai lebih awal lebih baik, karena setiap proses akan mengajarkan pengalaman berharga,” katanya.
Heny menekankan peran strategis perempuan, khususnya ibu, dalam keluarga. Ia menyebut rumah sebagai sekolah pertama bagi anak, tempat nilai-nilai empati, simpati, sikap saling menghormati, dan keberanian mengemukakan pendapat ditanamkan sejak dini.
“Ibu adalah guru kehidupan. Ia bisa menjadi ahli masak, ahli keuangan, psikolog, bahkan tenaga kesehatan bagi anaknya. Karena itu perempuan harus terus melengkapi diri dengan ilmu pengetahuan agar mampu mendampingi generasi penerus dengan tepat,” katanya.
Kepada para perempuan yang ingin memulai usaha, Heny berpesan agar tidak takut mencoba hal baru dan menghargai setiap proses yang dijalani. Ia mencontohkan kisah pendiri KFC yang baru sukses di usia 70-an setelah berulang kali gagal.
“Bangkitlah dari ketidaksempurnaan, teruslah berproses, berdoa, dan jalani usaha dengan gembira. Dukungan keluarga sangat penting karena menjadi energi besar bagi mereka yang sedang berusaha,” katanya.
Ketua IWAPI Lombok Utara, Aryani Rahmawati, menegaskan IWAPI berkomitmen mendukung peran perempuan dalam memperkuat perekonomian keluarga yang mandiri sekaligus meningkatkan kontribusi UMKM menuju Indonesia Emas 2045.
“Kami mendorong produk UMKM yang belum memiliki izin BPOM agar segera mengurus perizinan. Sementara produk yang sudah berizin akan kami dorong agar bisa berkembang, baik di tingkat provinsi maupun nasional. Itu target utama IWAPI Lombok Utara,” jelas Aryani.
Ia menambahkan, IWAPI Lombok Utara akan memanfaatkan momentum Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IWAPI sebagai ajang memperkenalkan produk unggulan lokal di tingkat nasional. Salah satu fokus utamanya adalah mengangkat kembali kopi khas Lombok Utara yang dinilai masih kurang mendapat perhatian.
“Selain kopi, kami juga akan memperkuat berbagai produk dari anggota IWAPI yang mayoritas merupakan pelaku UMKM, seperti usaha kuliner, pakaian, dan produk kerajinan lainnya,” katanya
Bhayangkari maupun IWAPI sepakat kemajuan daerah tidak dapat dikerjakan sendiri, melainkan melalui sinergi antara pemerintah, organisasi perempuan, sektor swasta, dan masyarakat. Kolaborasi itu diharapkan mampu membuka ruang-ruang diskusi produktif untuk mendorong kesejahteraan masyarakat sekaligus menguatkan kontribusi perempuan dalam pembangunan daerah.****











































































































































