MATARAMRADIO.COM, Mataram – Sekalipun musim Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak masih tinggal dua tahun lagi. Namun aroma figur dan bakal calon yang akan berebut kursi kepala daerah dan wakil kepala daerah makin keras tercium, termasuk di Kabupaten Lombok Timur.
Bahkan pernyataan mengejutkan dilontarkan tokoh ulama kharismatik di Bumi Patuh Karya yakni Dr TGH Hazmi Hamzar SH MH.
Menurutnya, dari hasil pengamatan di lapangan mencermati potensi para figur yang menjadi buah bibir di masyarakat. Ia menemukan beberapa fakta menarik dan kesimpulan.”Untuk sementara ini dari sudut pandang birokrat yang tampak kelihatan dan cocok memimpin Lombok Timur mendatang adalah Juaini Taufik,“kata Ketua Dewan Pembina Yayasan Maraqittalimat Lombok Timur Nusa Tenggara Barat ini.
Figur yang dimaksudkan tuan guru tersebut tiada lain dan tiada bukan adalah Drs HM Juaini Taofik MAP selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur.
Tuan Guru menilai, kiprah dan sepak terjang Juaini Taofik sebagai Sekretaris Daerah telah mampu menunjukkan kelasnya menata birokrasi di Lombok Timur dan diakui oleh Pemerintah Provinsi bahkan Pemerintah Pusat.”Sebagai Sekretaris Daerah, dia juga mampu memfasilitasi kebutuhan bupati dan wakil bupati Lombok Timur,”terang politisi dari Partai Persatuan Pembangunan ini.
Disebutkan, dengan usia yang masih muda dan berprestasi, Juaini Taofik yang akrab disapa Kak Ofik ini menjadi salah satu kandidat potensial, bakal calon kepala daerah Lombok Timur yang berasal dari birokrat.
Sedangkan figur lain yang disebutnya juga potensial dan menjadi buah bibir di masyarakat adalah berlatar belakang politisi yakni Tanwirul Anhar yang kini duduk di DPRD Kabupaten Lombok Timur dan H Hairul Warisin, mantan Wakil Bupati Lombok Timur yang kini menjadi anggota DPRD NTB dari Partai Gerindra.”Keduanya juga punya potensi besar untuk bersanding menjadi pasangan bakal calon pada Pilkada Lombok Timur mendatang,”sebutnya.
Ditanya apakah, dirinya akan mendukung salah satu figur potensial pada Pilkada Lombok Timur mendatang, Tuan Guru menegaskan bahwa semuanya bergantung pada hasil survei.”Kita tunggu saja nanti hasil survei yang dilakukan partai. Bila surveinya bagus, tentu akan jadi pertimbangan partai dukung siapa,”tandasnya. (EditorMRC)
