Kapal Perang Sumbawa yang Terbakar di Laut Banda

Kapal itu bernama HR MS Sumbawa, salah satu armada perang Angkatan Laut Hindia Belanda. Sebuah kapal uap kelas 4 berbobot 600 ton.

Diproduksi Galangan Kapal Koninklijke Maatschappij De Schelde di Vlissingen, Belanda, di tahun 1890. Armada laut sepanjang 48,20 meter dan lebar 8 meter ini dilengkapi peralatan tempur, masing-masing tiga buah meriam 12 cm, satu meriam 7,5 cm, dan dua seri senjata 3,7 cm. Kapal baja tanpa lapisan ini didukung mesin ekspansi tiga kali 850 IPK.

BACA JUGA:  Adam Malik dan Air Awet Muda

Oleh: Buyung Sutan Muhlis

Namun belum setahun beroperasi, nasib Sumbawa mesti berakhir di perairan Banda. Pada 24 Desember 1890, kapal ini sedang melakukan perjalanan triwulanan menuju Kepulauan Papua. Setelah mencapai Banda pada 30 Desember, Sumbawa dilalap api. Di sore naas itu, seorang awak kapal menuangkan minyak tanah ke dalam tabung lampu yang mulai kosong. Sementara lampu sedang menyala. Begitu terisi, tiba-tiba api dengan cepat menyambar tabung, dan awak kapal itu terjatuh. Api menjalar hanya hitungan detik. Begitu cepatnya api menguasai kapal, “Sehingga pemadaman tidak mungkin dilakukan. Alat pemadam tidak lagi dapat diakses,” tulis surat kabar Java Bode, 16 Februari 1891.

BACA JUGA:  Mall di Mataram Sebaiknya Tutup atau Buka, Ini Kata Pakar Ekonomi Unram

Dalam peristiwa itu, seorang awak kapal tewas, sedangkan 100 lainnya berhasil menyelamatkan diri setelah terjun ke laut. Kapal itu sendiri, hanya menyisakan lambung besi dan mesinnya.

Namun tak lama setelah kejadian tersebut, pemerintah kolonial kembali memproduksi kapal pengganti Sumbawa yang terbakar. Ukurannya sama, namanya juga sama. Tapi kapal Sumbawa baru ini lebih canggih. Mesin senyawanya menggunakan tiga ketel uap. “Ini adalah kapal uap ulir baja pertama yang dibangun sebagai percobaan di Hindia Belanda,” demikian Nieuwe Rotterdamsche Courant melaporkan pada 15 November 1891.

BACA JUGA:  Penampakan Terkini RS Internasional Mandalika di Lombok Tengah

Kapal perang Sumbawa jilid dua itu memiliki pivot jangkar uap dan mesin kemudi uap besar. Armada ini diluncurkan di Bulan Nopember 1891.(Buyung Sutan Muhlis)

Foto : Koleksi Buyung Sutan Muhlis